Namun, perbaikan mulai terlihat sejak Maret 2025. Penerimaan pada:
- Maret tumbuh 3,5% (yoy) menjadi Rp134,8 triliun,
- April tumbuh 5,8% menjadi Rp234,4 triliun,
- Mei kembali turun 7,4% ke Rp126,2 triliun,
- Juni mulai stabil setelah dilakukan penyesuaian oleh Dirjen Pajak baru.
Sri Mulyani menyebut pola naik-turun penerimaan ini lazim terjadi setiap tahun. Ia optimistis semester II 2025 akan menjadi momen stabilisasi penerimaan negara sebagai tulang punggung APBN.
Adapun komposisi penerimaan hingga Juni 2025 terdiri dari:
- PPh Badan: Rp152,49 triliun (turun 11,7% yoy)
- PPN dan PPnBM: Rp267,27 triliun (turun 19,7%)
- PPh Orang Pribadi: Rp14,03 triliun (naik 35,6%)
- PBB: Rp11,53 triliun (naik 247,2%)
Kementerian Keuangan memproyeksikan outlook penerimaan pajak 2025 akan mencapai 94,9 persen dari target, atau tumbuh 7,5 persen dibandingkan tahun lalu. Proyeksi ini ditopang oleh:
- Pertumbuhan ekonomi sekitar 5 persen,
- Daya beli masyarakat yang tetap kuat,
- Aktivitas sektor manufaktur yang meningkat, serta
- Program optimalisasi penerimaan negara lintas kementerian. (rdr/ant)
Halaman 2 dari 2

















