“Ini kegiatan perdana, dan kami harap program ini dapat memberikan dampak positif agar warga binaan siap kembali ke masyarakat,” ujarnya.
Selain rehabilitasi, Lapas Talu juga aktif melakukan razia rutin di kamar hunian warga binaan untuk mencegah peredaran narkoba di dalam lapas. Razia dilakukan setiap minggu, dan tes urine dilakukan sebulan sekali.
“Kami juga memperketat pemeriksaan terhadap barang bawaan pengunjung serta memperketat waktu kunjungan,” tambahnya.
Kepala BNNK Pasaman Barat, Rangga Noverio, mengapresiasi sinergi ini sebagai langkah penting dalam upaya pembinaan dan pencegahan penyalahgunaan narkoba di lingkungan pemasyarakatan.
“Kolaborasi antara Lapas dan BNNK merupakan bentuk nyata komitmen bersama untuk mewujudkan Pasaman Barat yang bersih dari narkoba,” tegasnya. (rdr/ant)

















