Selain menjadi objek wisata baru, pengaktifan jalur ini juga menjadi bentuk nyata pelestarian situs sejarah WTBOS yang selama ini terabaikan. Jalur tersebut dulunya merupakan bagian penting pengangkutan batubara dari Sawahlunto.
“Selama ini kita sudah beberapa kali menawarkan rencana ini ke PT KAI sejak 2022, namun belum terealisasi. Padahal beberapa bagian jalur rel sudah banyak yang hilang. Inilah saatnya kita rawat warisan dunia ini secara nyata,” ucap Ampera.
Ia berharap dengan hadirnya kereta wisata, dampak ekonomi bagi warga lokal akan meningkat, terutama pelaku UMKM, jasa transportasi, dan penyedia layanan wisata.
Pemko telah melakukan sosialisasi kepada warga di sepanjang jalur rel, agar mendukung penataan wilayah demi kelancaran program ini.
“Kami ingin kawasan rel ini bersih, tertib, dan aman. Sosialisasi dilakukan agar masyarakat ikut menjaga serta memahami potensi ekonomi yang bisa tumbuh,” tambahnya. (rdr/ant)

















