Dengan lonjakan kunjungan yang diharapkan, Pemkot juga menargetkan agar event ini kembali masuk dalam daftar Kharisma Event Nusantara (KEN) milik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
“Masuk KEN bukan hanya soal kebanggaan, tapi juga potensi dukungan anggaran dan promosi nasional. Jumlah kunjungan yang tinggi bisa jadi modal untuk itu,” ujarnya.
Wakil Wali Kota Pariaman, Mulyadi, mengatakan bahwa Hoyak Tabuik merupakan simbol budaya gotong royong masyarakat Pariaman yang terus dilestarikan.
“Tabuik adalah identitas budaya. Ini bukan sekadar tontonan, tetapi bagian dari warisan tradisi dan kekuatan sosial masyarakat kami,” ujar Mulyadi.
Kegiatan ini melibatkan berbagai unsur masyarakat dan dinilai sukses menarik perhatian wisatawan, baik lokal, nasional maupun mancanegara. Puncak acara biasanya ditandai dengan proses “hoyak tabuik” di pantai, yang menjadi daya tarik utama ribuan pengunjung setiap tahunnya. (rdr/ant)

















