Dengan kondisi itu pihaknya kembali ke Kota Padang untuk mencari informasi Adek Gustiana kepada sejumlah teman-teman kuliahnya. Namun belum menemukan hasil.
“Pada Senin (15/1/2024) kami berangkat ke Padang Pariaman untuk melaporkan kejadian ke Polsek Batang Anai. Namun laporan kami ditolak, karena alasan kedua korban sudah dewasa (dikira kawin lari),” ungkapnya.
Pihaknya kemudian pergi ke rumah tersangka Wd untuk mencari informasi keberadaan kedua korban usai dijemputnya.
“Namun sesampai disana tersangka Wd tidak berada di rumah. Kami hanya dijamu oleh beberapa orang keluarganya. Katanya Wd sedang bekerja disalah satu pabrik di Padang Pariaman,” katanya.
Pencarian korban belum menemukan hasil hingga ke seluruh jaringan teman-temannya pun nihil.
“Saat itu kami juga sebenarnya sudah mencurigai tersangka Wd. Sebab dialah orang yang menjemput korban Adek Gustiana di rumah Chika, hingga korban hilang kontak,” katanya.
Pihaknya akhirnya memutuskan melaporkan kembali kejadian tersebut kepada Polsek Lembah Anai pada Kamis (18/1/2024). Namun tak kunjung membuahkan hasil.
“Hingga sekitar 11 hari dilaporkan hilang, ditemukan sepeda motor korban Chika di Sungai Batang Anai. Kami pun juga mendatangi Polsek Lembah Anai perkembangannya, namun keberadaan korban juga nihil,” katanya.
Waktu yang tak singkat bagi keluarga korban sampai sekitar 1,5 tahun baru perbuatan keji tersangka terungkap dengan memakan korban tiga orang.
“Maka dari itu kami sangat berharap kasus ini diungkap dengan seadil-adilnya. Kalau memang ada pihak lain yang terlibat, harus dihukum seberat-beratnya (hukuman mati),” pungkasnya.
Sebelumnya, Kepolisian Resor Padang Pariaman, Sumatera Barat, mengungkap kasus pembunuhan berantai terhadap tiga perempuan muda, satu di antaranya dimutilasi.
Kasus ini terkuak setelah polisi menangkap tersangka pembunuhan dan mutilasi bernama SJ alias Wd, seorang pria (25).
Wd ditangkap di kediamannya di Batang Anai, Padang Pariaman, pada Kamis dini hari, 19 Juni 2025, sekitar pukul 02.00 WIB.
Selain mutilasi, tersangka juga mengaku telah membunuh dua perempuan lain. Kedua perempuan tersebut dibunuh Wd sekitar satu tahun lalu. Jasad korban dibuang ke sebuah sumur tua di kawasan Pasar Usang.
Ketiga korban dalam kasus pembunuhan berantai ini adalah perempuan muda. Korban pertama yang ditemukan adalah SA (25). Wd diduga membunuh dan memutilasi jasad korban serta membuang tubuhnya ke sungai. Sementara dua korban lain adalah mantan kekasih Wd, SO (23) serta temannya, AG (24).
Kasus ini mulai terungkap setelah penemuan potongan tubuh SA di Sungai Batang Anai pada Senin, 16 Juni 2025. Pada Rabu sore, keluarga korban mendatangi RS Bhayangkara Polda Sumbar dan meyakini bahwa jasad tersebut adalah SA, perempuan berusia 25 tahun, yang dilaporkan hilang beberapa hari sebelumnya.
Saat ini kasus tersebut masih dalam penanganan oleh Polres Padang Pariaman dan Polda Sumatera Barat. (rdr/ant)

















