Sementara itu, Rian Fernando, salah satu warga, ikut membenarkan bahwa jembatan baru ini sangat membantu masyarakat. Dulu, katanya, jembatan darurat yang dipakai cukup berbahaya, terutama bagi petani dan pengguna motor.
“Dulu sering banget terjadi kecelakaan. Ada guru yang jatuh, mobil dari Pasaman yang mau ke Bukittinggi juga pernah kecelakaan di sini. Sekarang, alhamdulillah, semua jadi lebih aman dan lancar,” ucap Rian.
Ia juga menambahkan, kini jembatan tersebut menjadi tempat favorit warga untuk nongkrong sore-sore sambil menikmati pemandangan.
“Kalau dari semua jembatan yang ada di sini, yang ini paling bagus. Kami berharap pemerintah bisa bangun jembatan lain seperti ini juga di Tanjung Raya,” tutup Rian dengan penuh harapan.
Dengan terbangunnya Jembatan Kurambik, akses masyarakat kini semakin mudah, aktivitas pertanian lebih lancar, dan potensi wisata pun ikut terdorong. Masyarakat pun berharap perhatian Pemprov Sumbar terus berlanjut ke infrastruktur lainnya di daerah ini.
Diketahui, Jembatan Kurambik ini sebelumnya telah diresmikan Mahyeldi bersamaan dengan lima infrastruktur strategis lainnya di Sumbar, pada Selasa (17/6) lalu.
Kelima infrastruktur tersebut antara lain Jembatan Rumah Sakit Unand (Kota Padang), Jembatan Batang Namang (Kabupaten Limapuluh Kota), Jembatan Kayu Aro (Kabupaten Solok), Jembatan Batang Tomak (Kabupaten Pasaman Barat), dan tentunya Jembatan Kurambik di Agam.
Pembangunan ini merupakan bagian dari implementasi Program Unggulan (Progul) Pemprov Sumbar dalam masa kepemimpinan Mahyeldi dan Vasko.
Melalui Progul ke empat “Gerak Cepat Sumbar Kuat”, yang memfokuskan pada percepatan pembangunan infrastruktur strategis berdasarkan skala prioritas daerah. (rdr/adpsb/cen)

















