Namun, Qatar mengecam keras serangan tersebut. “Ini pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan kami, hukum internasional, dan Piagam PBB,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar. Doha juga menegaskan hak membalas secara proporsional.
Sementara itu, sirene darurat berbunyi di Bahrain yang bertetangga. Otoritas setempat meminta warganya berlindung.
Peringatan soal kemungkinan perluasan konflik telah disampaikan sejak Ahad (22/6) oleh penasihat Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Akbar Velayati. Ia menegaskan bahwa negara mana pun yang mengizinkan wilayahnya digunakan untuk menyerang Iran akan menjadi target sah.
Presiden AS Donald Trump sebelumnya menyatakan serangan ke fasilitas nuklir Iran dilakukan terhadap tiga lokasi: Fordo, Natanz, dan Isfahan. Eskalasi ini menyusul ketegangan yang meningkat sejak 13 Juni, setelah Israel – dengan dukungan AS – menggempur sejumlah target di Iran.
Data terbaru menyebutkan, sedikitnya 25 orang tewas di Israel akibat serangan balasan Iran, sementara Iran melaporkan 430 warganya tewas dan lebih dari 3.500 lainnya terluka akibat serangan udara Israel. (rdr/ant/anadolu)
















