Sebagai perbandingan, pada 2024 lalu luas tanam padi di Pasaman mencapai 32.777 hektare, dengan produksi sebesar 132.122 ton.
Ambi menyebutkan daerah sentra produksi padi di Pasaman tersebar di Kecamatan Tigo Nagari, Padang Gelugur, Panti, Rao, Rao Selatan, dan Lubuk Sikaping.
Untuk mendorong pencapaian target tersebut, Pemkab Pasaman melakukan berbagai langkah strategis, antara lain:
- Inventarisasi lahan yang terdampak alih fungsi
- Penyediaan benih unggul bersertifikasi
- Perbaikan saluran irigasi
- Pengendalian hama terpadu
- Pembenahan pascapanen
- Penguatan kelembagaan petani melalui pendampingan penyuluh
“Optimalisasi lahan, perluasan tanam padi ladang, serta percepatan olah tanah dengan alat dan mesin pertanian (alsintan) juga menjadi fokus kami,” ujarnya.
Hingga saat ini, bantuan benih padi juga terus disalurkan, baik melalui anggaran APBN, APBD, maupun Pokok Pikiran (Pokir) anggota DPRD. Bantuan tersebut terdiri dari 7,4 ton benih padi ladang dan 53 ton benih padi sawah.
Selain itu, Dinas Pertanian juga memastikan distribusi pupuk tepat waktu agar petani bisa melakukan pemupukan sesuai jadwal. (rdr/ant)

















