Proses pembuatan Tabuik dimulai pada 1 Muharam dengan pengambilan tanah, kemudian pada 10 Muharram arakan tersebut diarak, dihoyak, dan dibuang ke laut Pantai Gandoriah sebagai puncak acara.
Pelaksanaan tahun ini berbeda dengan sebelumnya karena 10 Muharam bertepatan dengan hari Minggu, sehingga prosesi berjalan tepat selama 10 hari.
Wakil Wali Kota Pariaman, Mulyadi, menuturkan bahwa budaya Tabuik Piaman menjadi ciri khas Kota Pariaman yang mencerminkan semangat gotong royong masyarakat.
Ia juga mengungkapkan bahwa pihaknya melibatkan banyak pihak untuk memastikan acara berjalan lancar dan mampu menarik banyak wisatawan. (rdr/ant)

















