Tak hanya satu, tapi banyak. Seperti wisata budaya, melihat pohon legendaris Kayu Nago, atraksi pacu itik, hingga menyatu dengan kehidupan masyarakat desa.
Menurut Ruda, paket wisata yang ditawarkan sangat beragam. Wisatawan bisa ikut serta dalam aktivitas menanam dan memanen padi, berjalan santai menyusuri perkampungan sambil berinteraksi dengan warga, menikmati kuliner tradisional, hingga mencoba mendaki Gunung Sago, yang menawarkan sensasi spektakuler dari ketinggian.
Harga paket wisata bervariasi, mulai dari Rp250.000 hingga Rp2.500.000, tergantung jenis kegiatan dan fasilitas yang diambil.
Pilihan akomodasi juga tak kalah beragam. Mulai dari rumah warga, homestay, villa, hingga glamping telah tersedia di nagari ini.
Untuk wisatawan backpacker, tersedia paket inap seharga Rp250.000 per malam. Sementara Sikabu Glampingyang dikelola secara profesional dibanderol Rp1.800.000 per malam, dan villa yang dikelola masyarakat lokal ditawarkan dengan harga Rp1.500.000.
Beberapa rumah pribadi milik warga juga bisa disewa, dengan harga yang ditentukan berdasarkan kesepakatan langsung.
Tak hanya suguhan alam dan aktivitas budaya, keramahan warga nagari juga menjadi daya tarik utama. Para pelancong akan disambut dengan senyuman tulus, hangat, dan penuh cerita.
Kuliner tradisional Minang yang diolah dengan cita rasa kampung juga menjadi pengalaman tersendiri yang tak akan terlupakan.
Dengan segala kekayaan alam, budaya, dan keramahan yang dimiliki, Nagari Sikabu Kabu Tanjung Haro Padang Panjang kini tumbuh menjadi destinasi unggulan yang merepresentasikan keindahan Minangkabau secara utuh—otentik, alami, dan penuh makna. (rdr)

















