Program ini juga merupakan bagian dari kampanye Gemar Makan Ikan (Gemarikan) yang bertujuan untuk meningkatkan konsumsi ikan masyarakat. Ikan, menurut Rosva, tidak hanya bisa dimasak secara konvensional seperti digoreng atau digulai, tapi juga bisa diolah menjadi makanan kreatif dan bernilai ekonomi tinggi seperti bakso, abon, siomay, dan lainnya.
“Dengan cara ini, kita harap konsumsi ikan meningkat, gizi keluarga membaik, dan angka stunting bisa ditekan. Di sisi lain, ini juga membuka peluang usaha baru bagi masyarakat,” ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini sudah ada warga binaan di Nagari Lubuk Basung yang membuka usaha bakso ikan dan masih terus bertahan.
“Kami akan terus dorong pelatihan seperti ini agar manfaatnya makin luas dirasakan masyarakat,” tutupnya. (rdr/ant)

















