SIMPANGEMPAT, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, mengalokasikan 20 persen dana desa untuk program ketahanan pangan sebagai langkah menjaga ketersediaan dan kemandirian pangan di tingkat lokal.
Penjabat Sekretaris Daerah Pasaman Barat, Doddy San Ismail, mengatakan bahwa berbagai program ketahanan pangan telah berjalan dan mulai memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat desa.
“Besaran anggaran ketahanan pangan bervariasi, tergantung jumlah dana desa masing-masing. Namun seluruh desa wajib mengalokasikan 20 persen dari dana desa mereka,” ujar Doddy di Simpang Empat, Senin (16/6/2025).
Ia menyebutkan, total dana desa untuk Pasaman Barat pada 2025 mencapai Rp98,1 miliar, meningkat Rp1,07 miliar dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp97,06 miliar. Dana itu tersebar ke 90 nagari (desa).
Program ketahanan pangan yang didanai antara lain budidaya ayam petelur, ikan lele, nila, gurami, sapi, dan kambing. Selain itu, desa juga mengembangkan lahan pekarangan untuk penanaman sayur, jagung, dan padi.
“Ini menjadi bentuk nyata pemanfaatan dana desa sesuai dengan potensi dan kebutuhan lokal, termasuk dalam menangani stunting dan mitigasi bencana,” ujarnya.

















