-
Buah-buahan
Buah seperti pisang, alpukat, pepaya, mangga, atau buah naga sangat cocok sebagai camilan. Untuk bayi 6–8 bulan, blender buah menjadi puree. Bayi 9 bulan ke atas bisa diberi potongan kecil agar belajar menggenggam sendiri. -
Biskuit Bayi
Pilih biskuit lunak dengan kandungan karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral. Anda juga bisa membuat biskuit sendiri di rumah dari oat, buah, dan sedikit minyak. Untuk bayi yang baru belajar makan, lumatkan biskuit dengan sedikit air atau susu. -
Telur Rebus
Telur bisa menjadi camilan praktis dan bergizi. Pastikan telur direbus matang, dikupas, dan dipotong kecil agar mudah dimakan. -
Yoghurt Tawar
Yoghurt kaya protein, kalsium, dan probiotik. Pilih yoghurt tawar tanpa gula, lalu tambahkan potongan buah atau sedikit madu untuk rasa. -
Kentang
Kentang bisa diolah menjadi mashed potato untuk bayi 6–8 bulan. Bagi yang lebih besar, Anda bisa membuat perkedel, kentang kukus, atau kentang goreng homemade dengan ukuran sesuai genggaman bayi. Penggunaan sedikit garam atau penyedap rasa diperbolehkan selama tidak berlebihan, sesuai panduan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Camilan vs Finger Food
Camilan dan finger food tidak selalu sama. Camilan bisa berbentuk apa pun yang dikonsumsi di antara waktu makan utama. Sementara finger food adalah makanan seukuran jari bayi yang mudah digenggam, biasanya mulai diperkenalkan saat usia 9–12 bulan ketika bayi sudah punya gigi.
Sesuaikan Tekstur dengan Usia
Tekstur camilan sebaiknya disesuaikan dengan perkembangan usia bayi. Untuk bayi 6–8 bulan, pilih camilan bertekstur halus seperti bubur atau puree.
Di usia 9–11 bulan, berikan makanan cincang atau finger food. Sementara di atas usia 1 tahun, bayi sudah bisa makan camilan yang teksturnya menyerupai makanan keluarga.
Dengan pemilihan camilan yang tepat dan sesuai usia, kebutuhan gizi bayi bisa terpenuhi dengan lebih optimal. Jangan lupa selalu perhatikan respon bayi dan konsultasikan pada tenaga kesehatan jika ragu. (rdr/hellosehat)

















