Site Manager PT MGSu, Sigit Widiatmoko, menjelaskan perusahaan rencananya mulai beroperasi di Bonjol sejak 2019, namun pandemi Covid-19 menunda aktivitas hingga November 2023. Tahapan awal meliputi pengambilan data lapangan, sosialisasi pembebasan lahan, dan pembangunan akses jalan ke lokasi pengeboran.
Pada Juni 2025 ini, progres sudah memasuki tahap “Parklane” sebagai titik awal pengeboran pertama untuk mengukur tekanan uap dan potensi panas bumi. Diperkirakan energi panas bumi Bonjol memiliki suhu maksimum 150 derajat Celsius dengan kapasitas listrik hingga 35 Kv.
Pengeboran dilakukan di dua lokasi, Bonjol 1 (Kampung Tampang) dan Bonjol 3 (Sungai Limau), dengan kedalaman awal mencapai 1 km. Pembangunan tapak sumur dan kolam pengolahan limbah lumpur sudah dilaksanakan sejak Maret 2025.
Kepala DPMPTSP Pasaman, Yusnimar, menyebut nilai investasi PT MGSu mencapai Rp4 triliun, dengan biaya progres PSPE saat ini sekitar Rp150 miliar. (rdr/ant)

















