BOLA, RADARSUMBAR.COM – CEO Semen Padang FC, Win Bernadino, memastikan bahwa sanksi registration ban dari FIFA yang tengah dihadapi timnya akan segera diselesaikan dalam waktu dekat.
Dia menegaskan bahwa kondisi tersebut tidak akan mengganggu persiapan Kabau Sirah menghadapi kompetisi musim 2025/2026.
“Permasalahan info transfer registration ban FIFA terkait kompensasi pemain yang dilepas di putaran 1 akan segera kita selesaikan sesuai dengan jadwal yang telah kita atur menjelang pembukaan pendaftaran pemain baru,” ujar Win, Rabu (11/6) di laman resmi Semen Padang FC.
Win mengakui bahwa proses administrasi sempat mengalami keterlambatan akibat banyaknya hari libur nasional pada akhir Mei hingga awal Juni.
Namun ia memastikan hal tersebut sudah dalam penanganan dan tidak menjadi penghalang bagi rencana tim ke depan.
“Memang sedikit terlambat karena proses administrasi di akhir Mei dan awal Juni yang banyak libur, sehingga mengurangi efektif proses dokumen.”
“Tapi hal ini tidak akan mengganggu persiapan tim SPFC untuk musim 2025/2026, sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” tambahnya.
Sanksi registration ban yang diterima Semen Padang FC berlaku mulai 9 Juni 2025 dan akan berlangsung selama tiga periode bursa transfer.
Akibatnya, klub tidak bisa mendaftarkan pemain baru ke PSSI selama sanksi berlaku, meskipun masih dapat merekrut pemain.
Sanksi ini muncul sebagai buntut dari sengketa kompensasi dengan mantan pemain asing Bruno Dybal. FIFA menjatuhkan hukuman karena klub dinilai belum menyelesaikan kewajiban pembayaran kepada sang pemain.
Tidak hanya Semen Padang, sejumlah klub Liga 1 dan Liga 2 lainnya juga tengah berada dalam daftar sanksi FIFA tersebut.
Dengan waktu yang masih tersedia sebelum bursa transfer resmi dibuka, Win optimistis bahwa Semen Padang FC dapat segera merampungkan masalah ini dan kembali aktif di jendela transfer. (rdr)

















