Menurutnya, industri gim tak hanya menjanjikan secara kreatif, tapi juga secara ekonomi. Banyak pengembang gim lokal yang telah sukses dan siap berbagi pengalaman untuk mendorong ekosistem tumbuh bersama.
Ia juga mengapresiasi kampus-kampus yang mengadakan pameran gim buatan mahasiswa maupun profesional. Menurutnya, kegiatan semacam itu dapat menjadi ajang pembelajaran dan inspirasi bagi pengembang pemula.
Sementara itu, Kepala Jurusan Computer Science Universitas Binus Jakarta, Andry Chowanda, mengatakan bahwa Indonesia memiliki banyak talenta kreatif. Dengan dukungan pemerintah, industri, dan asosiasi seperti AGI, ia optimistis Indonesia bisa menjadi lebih dari sekadar konsumen gim.
“Semoga kita bisa menjadi sumber talenta yang membawa industri gim Indonesia ke level global,” ujar Andry.
Pada ajang Game Seed 2025, tercatat sebanyak 730 pendaftar, dengan 451 di antaranya berasal dari kategori mahasiswa, yang menunjukkan bahwa perguruan tinggi adalah fondasi penting dalam membangun ekosistem industri gim di Indonesia. (rdr/ant)





















