Peningkatan tes genom untuk kasus COVID-19 positif dari kelompok SARI, melalui Whole Genome Sequencing (WGS) oleh jaringan Indian Council of Medical Research (ICMR).
Koordinasi antarlembaga dan pelaporan cepat dari rumah sakit, laboratorium, dan dinas kesehatan di setiap negara bagian.
Prof Tjandra, yang pernah menjabat Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara dan bermukim di New Delhi selama lima tahun, menekankan bahwa Indonesia perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi lonjakan serupa.
“Beberapa hari lalu muncul laporan kasus dari Jakarta. Hari ini, media juga memberitakan dua warga Kalimantan Timur positif COVID-19 berdasarkan tes antigen. Mereka kini menjalani isolasi,” ungkapnya.
Ia menilai pentingnya penguatan surveilans dan kesiapsiagaan nasional, termasuk kemungkinan mengadopsi langkah-langkah seperti India atau merumuskan kebijakan sendiri.
“Tentu, keputusan ada pada Kementerian Kesehatan, tetapi data dan pengalaman India bisa menjadi pelajaran penting bagi kita,” tutup Prof Tjandra, yang saat ini juga menjabat Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas YARSI dan Adjunct Professor di Griffith University, Australia. (rdr/ant)

















