Ia berharap lahan yang telah ditetapkan dalam LP2B itu bisa dilindungi dan dimanfaatkan secara optimal, karena statusnya tidak boleh dialihfungsikan.
“Lahan-lahan ini tersebar di sejumlah kecamatan. Kita harap tetap lestari,” jelasnya.
Pemkab Pasaman Barat juga menargetkan peningkatan luas tanam padi pada 2025 menjadi 20.321 hektare. Angka ini naik 2.222 hektare dibanding 2024 yang hanya 18.098 hektare.
Doddy menyebut, pada triwulan pertama 2025 (Januari–Maret), luas tanam telah mencapai 1.878 hektare. Sementara untuk April–Mei, pihaknya masih menunggu hasil rekap lapangan.
“Kami juga mendorong petani membuka lahan baru agar ketersediaan padi tetap mencukupi, khususnya menjelang musim tanam kedua tahun ini,” tambahnya. (rdr/ant)

















