Bukan Laga Biasa
Gelandang Joey Pelupessy menyebut timnas saat ini sedang dalam kepercayaan diri tinggi usai dua kemenangan beruntun atas Bahrain dan China.
“Skuad kami bagus. Dua kemenangan terakhir memberi kami dorongan besar,” ujar pemain Lommel SK itu dalam konferensi pers, Senin (10/6).
Pelatih Patrick Kluivert juga membuka peluang rotasi, namun menegaskan timnya akan tetap tampil serius. Ia mengakui mustahil mengalahkan Jepang lewat penguasaan bola, tapi percaya pendekatan “gaya kami sendiri” bisa jadi kunci — yakni bertahan rapat, menyerang efektif.
Dari analisis Kluivert, Jepang terlihat tidak tajam dalam kekalahan kontra Australia: 13 tembakan hanya satu yang tepat sasaran, sentuhan di kotak penalti pun turun drastis dari 34 jadi 15.
Namun, tantangan terbesar Indonesia adalah rekor kandang Jepang. Mereka tak terkalahkan dalam 14 laga terakhir di hadapan publik sendiri. Kekalahan terakhir hanya terjadi saat menjamu Kolombia pada Maret 2023.
Kapten Jepang Wataru Endo ingin menutup fase ini dengan kesan manis. “Saya ingin menunjukkan bahwa kami adalah tim terbaik. Kami akan menikmati pertandingan ini,” katanya.
Saatnya Garuda Menebar Teror di Langit Osaka
Laga ini bukan lagi soal poin. Ini tentang pembuktian. Bahwa Indonesia bukan lagi “anak bawang” di Asia. Bahwa Garuda telah tumbuh, siap mencakar siapa pun, bahkan sang raksasa sekalipun.
Bermainlah lepas, percaya diri, dan jangan takut. Seperti kata penyair Wiji Thukul: “Hanya ada satu kata: lawan!”. (rdr/ant)

















