Selain itu, pemerintah daerah akan mendalami makna angka romawi “IV” pada jam tersebut yang tidak lazim digunakan, serta perubahan bentuk bagian atas menara Jam Gadang yang mengalami transformasi signifikan saat era penjajahan Belanda, Jepang, dan pasca-kemerdekaan.
Dalam rangka persiapan peringatan ini, Pemkot Bukittinggi membentuk panitia yang melibatkan berbagai pihak termasuk budayawan. Rencana ini juga mendapat dukungan dari Menteri Kebudayaan Fadli Zon.
Menara Jam Gadang setinggi 27 meter ini menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Sumbar. Uniknya, hanya ada dua mesin jam serupa di dunia, yaitu di Jam Gadang Bukittinggi dan Big Ben di London. (rdr/ant)

















