“Kondisi ini kondisi berbahaya karena bisa disebabkan oleh ancaman persalinan prematur, tanda-tanda awal adanya plasenta yang lepas sebelum waktunya, atau pecah ketuban,” jelasnya.
Jika kram, yang paling penting tetap tenang, segera istirahat berbaring, miring kiri, dan atur nafas. “Pantau dulu sekitar 15 menit. Jika keluhan kram hilang berarti tandanya ini adalah kontraksi palsu yang sebenarnya adalah normal saat trimester 3,” paparnya.
Dr Deo mengingatkan, agar segera ke IGD jika kramnya berlangsung lama, semakin lama semakin nyeri, semakin sering, semakin sakit dan/atau disertai dengan keluarnya flek darah, lendir campur darah, cairan ketuban, atau gerakan anak berkurang. (rdr)

















