Untuk lolos langsung ke putaran keempat (dua besar grup), Indonesia wajib menyapu bersih dua laga sisa. Jika menang atas China dan Jepang, Garuda akan mengoleksi 15 poin.
Namun, ini harus dibarengi dengan kegagalan Australia meraih lebih dari satu poin dari dua laga terakhir mereka (vs Jepang dan Arab Saudi). Jika Australia hanya meraih satu poin atau kalah dua kali, Indonesia berpeluang finis sebagai runner-up.
Namun, jika Australia meraih dua hasil imbang (total 15 poin), maka penentuan posisi akan lewat selisih gol—yang saat ini jauh dari ideal bagi Indonesia (minus 6) dibanding Australia (plus 7). Artinya, Indonesia harus menambal defisit 13 gol, skenario yang hampir mustahil secara matematis.
Skenario Realistis: Lolos Lewat Putaran Keempat
Jika gagal finis di dua besar, Indonesia masih bisa melaju ke putaran keempat dengan syarat finis di posisi tiga atau empat grup. Kemenangan atas China akan mengamankan posisi tersebut dan sekaligus menyingkirkan salah satu pesaing langsung.
Putaran keempat akan diikuti oleh enam tim peringkat tiga dan empat dari Grup A, B, dan C. Mereka akan dibagi dalam dua grup kecil berisi tiga tim. Juara grup akan langsung lolos ke Piala Dunia, sedangkan runner-up grup melaju ke playoff zona Asia.
Pemenang playoff zona Asia akan menghadapi negara dari konfederasi lain dalam perebutan tiket terakhir ke Piala Dunia.
Meskipun jalan menuju Piala Dunia 2026 masih terjal, peluang Indonesia tetap terbuka. Kemenangan atas China akan jadi langkah krusial, sementara laga kontra Jepang bisa menjadi momen bersejarah atau sekadar batu loncatan menuju babak berikutnya. (rdr/ant)

















