Apalagi, pemerintah Provinsi NTB telah menyatakan dukungan dengan turut menggandeng dunia kampus untuk bisa turut memberi pelatihan bagi calon anggota koperasi.
Kopdes Merah Putih akan membangun ekosistem bisnis dan digitalisasi. Butuh kerja keras semua pihak dalam pembentukannya, agar sesuai dengan prinsip-prinsip koperasi.
Saat ini, sudah memasuki tahapan yang penting, sebab sedang dilakukan pembuatan bisnis model dan bisnis proses serta penyiapan modul pelatihan serta penyiapan pendampingan.
“Kopdes Merah Putih memperlihatkan bahwa proses demokratis kekeluargaan dan gotong royong sesuai dengan prinsip koperasi, dan ini telah terjadi dalam pelaksanaan musyawarah desa kelurahan di seluruh Indonesia,” kata Wamenkop yang dalam kegiatan tersebut menyerahkan akta notaris pendirian Kopdes Merah Putih Kembang Kuning.
Ada enam kegiatan yang akan dijalankan oleh salah satu Kopdes percontohan ini, yaitu gerai sembako, gerai apotek, gerai klinik, transportasi, gerai sarana produksi pertanian, serta pergudangan untuk menampung hasil pertanian.
Sementara itu, Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal mengungkapkan pemerintah daerah akan mengawal Kopdes Mersah Putih dengan pengawasan dan manajemen. Ia beranggapan banyak koperasi kolaps, karena pengurusnya belum mampu mengelola dengan baik.
Untuk itulah ia menggandeng perguruan tinggi, salah satunya Universitas Mataram (Unram), untuk membina berbagai koperasi, termasuk Kopdes Merah Putih.
“Dalam waktu dekat, kami akan panggil pengurus koperasi yang ada di desa untuk mengikuti pelatihan pengelolaan koperasi dengan menggandeng Unram, dengan harapan pengelolaan koperasi lebih baik lagi,” ujar Gubernur NTB.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Bupati Lombok Timur Edwin Hadiwijaya, Dirjen Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri La Ode Ahmad P Balombo, Staf Khusus Menteri Koperasi Bidang Literasi dan Pemberdayaan Media Koperasi Sweeta Melanie, dan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi NTB Ahmad Masyhuri. (rdr/pco)

















