Riyanda menyebut ajang ini bukan hanya mendongkrak ekonomi, tapi juga menjadi ruang pembinaan bagi anak muda yang punya minat di dunia otomotif. Road Race digunakan sebagai sarana edukasi dan pengalihan aktivitas balap liar ke jalur yang lebih positif dan aman.
“Kita arahkan adrenalin anak muda ke arena resmi. Di sini mereka belajar soal keselamatan, teknik balap, dan sportivitas,” tegasnya.
Sebagai kota tambang yang telah ditetapkan UNESCO sebagai warisan dunia, Sawahlunto kini bertransformasi menjadi kota wisata dan ekonomi kreatif. Ajang Road Race ini, menurut Riyanda, merupakan bagian dari upaya menciptakan identitas baru kota: dinamis, terbuka, dan ramah anak muda.
“Sawahlunto bukan sekadar cerita masa lalu. Lewat event seperti ini, kita buka jalan masa depan yang lebih produktif dan berkelanjutan bagi ekonomi rakyat,” pungkasnya. (rdr/ant)

















