Dalam kunjungan ke Kalimantan Timur, Fadli juga menyampaikan pentingnya kehadiran lebih banyak museum sebagai ruang edukasi dan pelestarian sejarah lokal. Ia berharap pemerintah daerah turut aktif mengembangkan narasi peradaban lokal melalui museum.
Ia juga memaparkan bahwa Dana Indonesiana—dana abadi kebudayaan senilai Rp5 triliun—telah disiapkan dan dapat diakses oleh individu, komunitas, hingga lembaga budaya dalam 11 kategori pendanaan.
“Visi besar kita adalah menjadikan Indonesia sebagai Ibu Kota Kebudayaan Dunia, melalui gagasan Reinventing Indonesian Identity. Ini hanya bisa dicapai lewat komitmen seluruh elemen bangsa,” ujar Fadli.
Pernyataan tersebut disampaikan saat Fadli Zon memberikan kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT), Jumat (30/5), bertajuk “Menggali Kearifan Lokal: Perbandingan Hukum Adat dan Kearifan Lokal dalam Masyarakat Modern”.
Hadir dalam kegiatan ini antara lain Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji, Wali Kota Samarinda H. Abdullah, civitas akademika UMKT, pimpinan wilayah Muhammadiyah Kaltim, serta perwakilan Kesultanan Paser, Dewan Adat Kutai, dan tokoh budaya Kalimantan Timur. (rdr/ant)

















