Dengan rekam jejak Sandy Walsh yang lebih mentereng, bisa jadi peran Asnawi sebagai bek kanan Timnas Indonesia menjadi terancam. Padahal, ia merupakan pemain kepercayaan Shin Tae-yong.
Jordi Amat = Elkan Baggott
Pengalaman Jordi Amat menjadi ancaman buat Elkan Baggott. Sebab, ia sudah berkarier selama 12 tahun di banyak kompetisi papan atas Eropa. Sejak 2010, ia pernah memperkuat Espanyol, Rayo Vallecano, Swansea City, Real Betis dan sekarang di Eupen, klub kasta tertinggi Belgia. Jordi Amat adalah pemain di posisi bek tengah, sama dengan yang ditempati Elkan Baggott.
Jika Jordi Amat resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), maka posisi Elkan Baggott yang masih minim pengalaman di Eropa bisa tergusur dari pemain utama Timnas Indonesia.
Mees Hilgers = Alfeandrea Dewangga
Penampilan apik yang diperlihatkan Alfeandra Dewangga di Piala AFF 2020 bisa terlupakan jika Mees Hilgers resmi menjadi WNI. Sebab, posisi bermain mereka sama. Mees Hilgers bisa dimainkan sebagai bek tengah atau gelandang bertahan, persis dengan spesialisasi Alfeandra Dewangga. Mees Hilgers yang memiliki ibu asal Manado itu dapat menjadi tumpuan baru Shin Tae-yong di jantung pertahanan/sektor belakang.
Ragnar Oratmangoen = Egy Maulana Vikri
Hadirnya Ragnar Oratmangoen jelas mengancam posisi para penyerang sayap Timnas Indonesia yang selama ini menjadi langganan. Termasuk Egy Maulana Vikri. Ragnar Oratmangoen adalah pemain yang bisa beroperasi sebagai penyerang sayap dan gelandang serang.
Sama persis dengan peran yang biasa dijalani Egy di Timnas Indonesia. Saat ini, Ragnar Oratmangoen memperkuat Go Ahead Eagles di Eredivisie. Sementara Egy beredar di Slovakia bersama FK Senica. (rdr)
sumber: Bola.net

















