Melalui Pusat Kreativitas Pemuda Pariaman (Pariaman Perkasa) dan program unggulan “Pemuda Pariaman Siap Kerja,” pemerintah berupaya meningkatkan kualitas dan kesiapan pemuda menghadapi dunia kerja.
Yota juga menjelaskan bahwa Jepang saat ini membutuhkan tenaga kerja karena kondisi demografi yang didominasi lansia, sementara jumlah angkatan kerja muda terus menurun. Oleh sebab itu, penguasaan bahasa dan budaya Jepang menjadi kunci utama agar bisa berkarier di negara tersebut.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung program ini karena pembangunan sumber daya manusia merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah semata. (rdr/rudi)

















