“Seluruh kebutuhan siswa akan ditanggung negara. Mulai dari seragam, alat tulis, makanan, hingga tempat tinggal. Ini adalah sekolah berbasis asrama dengan fasilitas unggul seperti tempat ibadah, laboratorium, ruang olahraga, dan lainnya,” jelas Agus.
Kemensos akan bekerja sama dengan pemerintah desa dan Dinas Sosial di daerah dalam proses seleksi calon siswa. Agus menegaskan bahwa seleksi akan dilakukan secara ketat agar program tepat sasaran.
Di Sekolah Rakyat, para siswa tidak hanya akan menerima pendidikan formal, tetapi juga pendidikan karakter, nasionalisme, keagamaan, dan pelatihan keterampilan yang relevan dengan dunia kerja.
“Melalui Sekolah Rakyat, anak-anak dari keluarga miskin tidak hanya mendapatkan pendidikan, tetapi juga pembentukan karakter dan keahlian. Ini diharapkan menjadi upaya strategis memutus rantai kemiskinan,” tegasnya. (rdr/ant)

















