MER-C menegaskan bahwa serangan ini menambah panjang daftar fasilitas sipil dan kemanusiaan yang menjadi target Israel sejak pecahnya konflik terbaru di Gaza.
RS Indonesia sendiri sudah beberapa kali menjadi target serangan dan pengepungan sejak 18 Mei 2025. Meskipun situasi semakin genting, relawan MER-C dan tenaga medis RSI memilih tetap bertahan untuk memberikan layanan medis bagi para korban.
“Staf RSI dan relawan kami tetap bertugas di tengah ancaman demi menyelamatkan nyawa warga yang terluka. Sementara warga sekitar terpaksa mengungsi ke wilayah yang lebih aman,” lanjut MER-C.
Belum ada tanggapan resmi dari otoritas internasional mengenai serangan terbaru ini. Namun, MER-C kembali mengingatkan bahwa serangan terhadap fasilitas medis dan kemanusiaan merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan Konvensi Jenewa. (rdr/ant)

















