“Mengobati penyakit yang mendasari jika ada, memberikan stimulasi fisik dan mental yang sesuai usia, memberikan imunisasi sesuai jadwal imunisasi dan menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak,” jelasnya.
dr. Eva menjelaskan, asupan gizi yang cukup dan seimbang mendukung pembentukan jaringan tubuh, kekebalan, dan perkembangan otak anak.
“Kekurangan gizi dapat menyebabkan gagal tumbuh atau stunting, serta menghambat perkembangan secara keseluruhan,” jelasnya.
Ia juga menuturkan, orang tua bisa juga memantau pertumbuhan anak yang lambat dengan melakukan beberapa cara, yakni melalui penimbangan dan pengukuran tinggi badan secara rutin.
Lalu, menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS) atau kurva pertumbuhan WHO untuk anak sampai 5 tahun dan CDC untuk anak di atas 5 tahun.
Terakhir, konsultasi ke dokter anak atau ahli gizi secara berkala dan memantau perkembangan kemampuan motorik dan kognitif anak. (rdr)

















