“Langkah ini dilakukan untuk memastikan hewan kurban bebas dari penyakit, seperti penyakit mulut dan kuku. Jika ditemukan organ dalam seperti hati atau paru yang bermasalah, kami meminta panitia untuk tidak membagikannya kepada warga,” tegas Zulkhailisman.
Ia juga memastikan bahwa ketersediaan ternak di Padang Pariaman dalam kondisi cukup. Berdasarkan data Dinas Peternakan, populasi sapi tahun ini meningkat dari 42.200 ekor menjadi sekitar 42.672 ekor. Sedangkan populasi kerbau mencapai 11.277 ekor, turun sedikit dari tahun sebelumnya.
Dengan populasi yang besar, sapi dari Padang Pariaman tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga didistribusikan ke berbagai daerah seperti Mentawai, Padang, Padang Panjang, Bukittinggi, serta ke luar provinsi seperti Riau dan Kepulauan Riau. (rdr/ant)

















