Untuk tahap awal, 63 Sekolah Rakyat akan mulai beroperasi pada Juli 2025 di berbagai wilayah Indonesia. Jumlah ini akan bertambah secara bertahap hingga mencapai 100 titik.
Model pembelajaran yang digunakan juga fleksibel dengan sistem multi-entry dan multi-exit, memungkinkan siswa berhenti sementara untuk bekerja setelah menyelesaikan satu modul, lalu melanjutkan kembali pendidikannya.
“Tidak harus lulus dalam tiga tahun. Yang penting selesai modul dan punya bekal keterampilan hidup,” jelasnya.
Tak hanya menyasar anak-anak, orang tua mereka juga akan didampingi dengan program pemberdayaan agar bisa berkembang secara ekonomi dan sosial. (rdr/ant)

















