Fenomena Istiwa A’zam akan terjadi pada pukul 16.18 WIB atau 17.18 WITA pada tanggal 27 dan 28 Mei 2025, ketika matahari berada tepat di atas Ka’bah.
Untuk memastikan hasil yang akurat, Arsad mengingatkan beberapa hal penting. Pertama, benda yang digunakan sebagai patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus, disarankan menggunakan alat bantu seperti lot atau bandul. Kedua, permukaan tempat meletakkan benda patokan harus datar dan rata untuk menghindari ketidaktepatan arah. Ketiga, pengamatan harus dilakukan tepat pada pukul 16.18 WIB atau 17.18 WITA, dengan memperhatikan waktu resmi dari BMKG, RRI, atau Telkom untuk menghindari kesalahan waktu.
Menurut Arsad, fenomena Rashdul Kiblat hanya terjadi dua kali dalam setahun, sehingga ini merupakan kesempatan berharga bagi umat Islam untuk menyesuaikan kembali arah kiblat secara ilmiah dan sederhana.
“Ini adalah waktu yang sangat berharga bagi kita semua untuk memastikan arah kiblat dalam shalat benar-benar sesuai dengan Ka’bah,” tambahnya. (rdr/ant)

















