Hermawan menegaskan bahwa meskipun galon mengalami perubahan bentuk atau penyok, hal tersebut tidak membahayakan kesehatan. “Tidak ada pelepasan kimia apapun dari kemasan ke dalam air minum,” ujarnya, menegaskan bahwa perubahan fisik pada galon PET tidak memengaruhi kualitas air yang ada di dalamnya.
Hermawan juga menyentil beredarnya video di media sosial, khususnya TikTok, yang memperlihatkan galon PET penyok di atas dispenser. Video ini menimbulkan pertanyaan dari netizen mengenai keamanan air dalam galon yang penyok. Akun dengan nama @komenwarga62 bahkan mempertanyakan apakah kualitas air tetap aman jika kemasannya penyok.
“Beredar video yang sudah dimodifikasi dan menyebabkan kebingungan. Namun, pada dasarnya galon penyok tersebut adalah hal yang wajar,” ujar Hermawan. Ia juga menyoroti bahwa banyak netizen yang mencibir unggahan tersebut, karena kurangnya informasi tentang bahan kemasan pangan, dalam hal ini galon air.
Sebagai tambahan, isu tentang kualitas kemasan juga sering dikaitkan dengan Bisphenol A (BPA) dalam galon polikarbonat. Namun, dalam kasus galon PET, Hermawan menegaskan bahwa BPA tidak ada dalam bahan tersebut, sehingga tidak menambah risiko bagi kesehatan. (rdr/ant)

















