Tak hanya itu, Jakop menyoroti pentingnya integrasi budaya Mentawai dalam dunia pendidikan. Ia menyebut program Budaya Mentawai (Bumen) perlu diimplementasikan dari tingkat SD hingga SMA.
“Anak-anak harus kenal dan bangga dengan budayanya. Jika sudah ada Perda, pembelajaran budaya lokal bisa masuk resmi ke kurikulum,” jelasnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Aban Barnabas, menyebut pelatihan ini bertujuan meningkatkan kapasitas guru dan pelaku seni dalam membuat atribut tradisional, agar nantinya dapat ditularkan kepada siswa di sekolah masing-masing.
“Tidak semua guru tahu cara membuat atribut tradisional. Dengan pelatihan ini, mereka bisa menjadi perpanjangan tangan dalam pelestarian budaya di sekolah,” kata Aban. (rdr/ant)

















