Yota Balad juga menegaskan bahwa untuk menempuh pendidikan di sekolah kedinasan memerlukan perjuangan keras. Ia mengingatkan bahwa selama ini ada pandangan bahwa hanya keluarga dengan ekonomi menengah ke atas yang bisa lulus pendidikan tinggi. Namun, dengan program ini, keluarga kurang mampu pun memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan tinggi secara gratis.
“Kita harus mengubah mindset bahwa pendidikan tinggi hanya untuk mereka yang berasal dari keluarga mampu. Kini, keluarga kurang mampu juga memiliki kesempatan yang sama, salah satunya di sekolah kedinasan,” jelasnya.
Sementara itu, Candra, Staff Sekretaris Negara Republik Indonesia, mengingatkan agar para peserta Bimbel serius dalam mengikuti setiap sesi bimbingan.
“Dalam hidup ini, kita akan dibantu oleh dua jalur: jalur langit, yaitu doa, dan jalur ikhtiar, yaitu usaha dan belajar,” pungkasnya. (rdr/rudi)

















