Erupsi pertama terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30.4 mm dan durasi sementara ini ± 51 detik. PGA mengungkap erupsi masih berlangsung saat laporan dibuat.
“Sementara erupsi kedua terekam di seismogram dengan amplitudo 7,4 mm dengan durasi 1 menit 15 detik,” kata Ahmad Rifandi.
Saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi masyarakat di sekitar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek).
“Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/bantaran/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Marapi agar tetap mewaspadai potensi/ancaman bahaya lahar atau banjir lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan,” kata Ahmad Rifandi.
Dalam catatan PGA, letusan ini menjadi yang ke-442 sejak erupsi utama di Desember 2023 sekaligus kali kesebelas di Mei 2025 serta 6.499 kali hembusan hingga hari ini.
PGA mengimbau jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk meluruh pihak agar menjaga suasana yang kondusif di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. (rdr/ant)

















