“Dengan pengelolaan lahan yang serius, hasilnya bisa menambah pendapatan keluarga. Ini penting untuk kemandirian ekonomi dan kekuatan bangsa,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa kegiatan ini akan terus dilanjutkan dengan berbagai jenis tanaman bernilai ekonomi lainnya. Ke depan, Polres Pasaman Barat juga berencana membantu memperkuat rantai pasok pangan dari tingkat lokal.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pasaman Barat, Doddy San Ismail, mengapresiasi langkah Polres.
“Ini contoh konkret yang bisa ditiru masyarakat. Lahan tidur bisa diubah menjadi lahan produktif dan menguntungkan,” ujarnya.
Doddy mencatat bahwa pada triwulan I tahun ini, produksi jagung di Pasaman Barat mencapai 66.678 ton dari luas panen 11.113 hektare—angka yang menunjukkan potensi besar sektor ini untuk terus berkembang. (rdr/ant)

















