2. Ciptakan lingkungan yang kooperatif
Saat Si Kakak dan Si Adik bertengkar, sebaiknya hindari memihak salah satunya atau bahkan membanding-bandingkannya. Lebih baik bangun kebersamaan antara Si Kakak dan Si Adik dengan mengajaknya berdiskusi untuk memecahkan masalah bersama dengan penyelesaian yang adil.
Sebagai contoh, bila Si Adik memukul Si Kakak karena tidak dipinjamkan mainan, Anda perlu menjelaskan bahwa tindakannya tidak benar dan orang yang bersalah perlu meminta maaf. Sementara itu, beri tahu Si Kakak untuk sesekali meminjamkan mainan secara bergantian dan Si Adik juga perlu melakukannya di lain waktu.
3. Perlakukan anak dengan adil
Sebagai orang tua, Anda harus tetap bersikap adil. Misalnya, pemberian hukuman atau hadiah harus sesuai dengan kebutuhan masing-masing anak. Ini bukan berarti Anda harus memberikan mainan yang sama kepada keduanya, tetapi berikan mainan yang berbeda sesuai dengan usia dan minat anak.
4. Ajarkan rasa empati
Cara yang tidak kalah penting untuk mengatasi sibling rivaly adalah mengajarkan anak rasa empati. Anda bisa mengajarkan buah hati dengan menempatkan diri di posisi saudaranya, misalnya “Kamu ingat tidak saat adik/kakakmu tidak mau membagi bukunya dengan kamu kemarin, bagaimana perasaanmu saat itu?”
Dengan begitu, anak akan lebih belajar untuk mengerti perasaan saudaranya saat ia tidak mau berbagi barang atau mainan bersama.
5. Buat batasan
Untuk menghindari konflik terulang kembali, Anda bisa membuat aturan dasar atas perilaku mana yang harus dan tidak boleh dilakukan. Sertakan juga hukuman yang akan diperoleh bila Si Kakak atau Si Adik melanggarnya. Tentunya aturan tersebut harus bersifat netral dan adil, ya.
Persaingan dan pertengkaran antara kakak dan adik memang terkadang sulit dihindari. Namun, orang tua dapat menerapkan cara agar kakak lebih siap menerima kehadiran adik sejak dini untuk mencegah sibling rivalry.
Meski persaingan antarsaudara kandung adalah kondisi yang cukup sering terjadi, bila berlangsung terus-menerus hingga sampai terjadi kekerasan fisik atau verbal, orang tua sebaiknya berkonsultasi ke psikolog untuk mencari solusi yang tepat.
Hal ini penting untuk dilakukan karena sibling rivalry yang terjadi pada masa anak-anak dan tidak diatasi dapat memengaruhi emosional dan ikatan batin kakak beradik, bahkan perselisihan yang terjadi bisa tumbuh menjadi dendam dan terbawa sampai dewasa. (rdr/alodokter)

















