Spesies baru ini diusulkan memiliki nama lokal “Kadal Buta Buton”. Deskripsi ilmiahnya mencatat panjang tubuh (moncong ke vent) maksimum mencapai 145,7 mm. Sisik kepalanya tidak memiliki sutur rostral medial dan lateral, serta frontal yang lebih besar dari frontonasal. Warna tubuhnya ditandai dengan dua hingga tiga pita terang.
Habitat Dibamus oetamai berada di hutan hujan muson Pulau Buton pada ketinggian di bawah 400 meter di atas permukaan laut.
“Penemuan ini menambah kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia, khususnya untuk kelompok reptil bawah tanah yang masih jarang diketahui,” ujar Awal.
Menurutnya, penemuan ini juga menunjukkan pentingnya pulau-pulau kecil seperti Buton sebagai tempat evolusi spesies unik secara terisolasi. “Temuan ini membuktikan masih banyak reptil di Indonesia, terutama di wilayah Wallacea, yang belum terungkap dan perlu dikaji lebih lanjut,” tutupnya. (rdr/ant)

















