“Alhamdulillah berkat kerja keras Pemkab Pasaman, sudah ditetapkan sebagai Kampung Perikanan Budidaya oleh Kementerian KKP Nomor 64 tahun 2021. Pasaman memperoleh bantuan satu unit alat berat untuk pembuatan kolam ikan baru,” katanya.
Saat ini kata dia sudah berdiri Pabrik pakan ikan yang di bangun tahun 2022 melalui APBN Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.
“Tentunya dengan berdirinya pabrik pakan ikan ini menjadi sebuah prestasi dan kebanggaan masyarakat Kabupaten Pasaman khususnya para Petani Ikan. Kebutuhan masyarakat kita satu persatu sudah terjawab dan tersedia,” ungkapnya.
Ia menyampaikan dengan berdirinya pabrik pakan ikan ini, dapat mengurangi biaya produksi para petani ikan di daerah setempat.
“Khususnya para petani ikan serta mendapatkan pakan ikan yang berkualitas dan terjangkau oleh kalangan masyarakat. Pabrik pakan ikan yang di bangun tahun 2022 melalui APBN Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, dengan kapasitas produksi 1 ton/jam,” katanya.
Saat ini, Pabrik pakan ini baru bisa memenuhi 10 persen dari jumlah kebutuhan Pakan Ikan di Pasaman.
“Kedepan akan kita tingkatkan agar semua kebutuhan petani ikan terpenuhi. Kita juga akan meminta dukungan Kementerian KKP agar produksi pabrik ditingkatkan,” harapnya.
Sebagaimana diketahui, untuk produksi Ikan di Pasaman meningkat jadi 62.718 ton sepanjang 2024. Capaian Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ikan tawar ini mengalami peningkatan dibanding tahun 2023 lalu yang hanya. 61.450 ton.
Sementara untuk jumlah benih yang terangkum dalam aplikasi Apdest tahun 2024 sebanyak 388.378 ekor.
Untuk jenis ikan tawar produksi terbanyak didominasi Ikan Mas sebanyak 28.564 ton. Kemudian disusul Ikan Nila sebanyak 18.850 ton dan Ikan Lele sebanyak 12.418 ton.
Selanjutnya Produksi Ikan Mujair sebanyak 1.798 ton, Ikan Nilem/paweh sebanyak 526 ton, ikan gabus 370 ton, ikan gurame 127 ton dan ikan Betutu 62 ton. (rdr/ant)

















