Kadispenad menjelaskan bahwa pada awal kegiatan, pengecekan terhadap personel dan lokasi peledakan sudah dilakukan sesuai prosedur dan dinyatakan aman.
“Setelah pengecekan, dilakukan pembuatan dua lubang sumur untuk memasukkan amunisi yang akan dimusnahkan,” jelas Brigjen TNI Wahyu. Peledakan dua sumur tersebut dilakukan dengan detonator, yang berjalan lancar tanpa masalah.
Namun, saat detonator yang digunakan untuk peledakan dimasukkan ke dalam lubang ketiga untuk dimusnahkan, tiba-tiba terjadi ledakan hebat dari dalam lubang tersebut.
Ledakan yang tidak terduga ini menyebabkan 13 orang meninggal dunia, termasuk empat anggota TNI dan sembilan warga sipil. Berikut adalah daftar nama korban ledakan:
- Kolonel Cpl Antonius Hermawan
- Mayor Cpl Anda Rohanda
- Agus bin Kasmin
- Ipan bin Obur
- Iyus Ibing bin Inon
- Anwar bin Inon
- Iyus Rizal bin Saepuloh
- Toto
- Dadang
- Rustiawan
- Endang
- Kopda Eri Dwi Priambodo
- Pratu Aprio Setiawan. (rdr/ant)
















