Sodium benzoate adalah bahan pengawet yang efektif dalam mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur. Namun, dalam kondisi tertentu, sodium benzoate dapat bereaksi dengan asam askorbat (vitamin C) dan membentuk benzena, senyawa yang diketahui bersifat karsinogenik.
2. Potassium sorbate
Potassium sorbate digunakan untuk memperpanjang masa simpan sehingga pertumbuhan jamur dan ragi terhambat.
Meskipun umumnya dianggap aman, beberapa penelitian menunjukkan bahwa potassium sorbate dapat menyebabkan iritasi kulit, alergi, dan gangguan pada sistem kekebalan tubuh.
3. Calcium propionate
Calcium propionate adalah pengawet yang efektif menghambat jamur dan bakteri. Namun, beberapa studi mengaitkannya dengan gangguan pencernaan dan masalah perilaku pada anak-anak, seperti peningkatan hiperaktifitas.
4. Butylated hydroxyanisole (BHA) dan butylated hydroxytoluene (BHT)
BHA dan BHT adalah antioksidan yang digunakan untuk mencegah oksidasi lemak dalam makanan, yang dapat memperpanjang umur simpan.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa kedua bahan ini dapat menyebabkan kanker pada hewan percobaan, meskipun efeknya pada manusia masih menjadi perdebatan.
5. Nitrat dan nitrit
Nitrat dan nitrit sering digunakan dalam produk daging olahan untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan memberikan warna merah muda yang khas. Namun, dalam kondisi tertentu, nitrat dan nitrit dapat membentuk nitrosamin, senyawa yang bersifat karsinogenik.
Bisa disimpulkan, ketahanan roti kemasan terhadap jamur dan bakteri sangat dipengaruhi oleh penggunaan bahan pengawet, teknik pengemasan, dan metode produksi.
Meskipun bahan pengawet dapat memperpanjang umur simpan produk makanan, penting untuk menyadari bahwa beberapa bahan pengawet mungkin memiliki efek samping yang berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah besar atau dalam jangka panjang.
Sebagai konsumen, penting untuk selalu membaca label kemasan produk dan memahami bahan-bahan yang digunakan.
Memilih produk dengan bahan pengawet alami atau minimal, serta mempertimbangkan untuk membuat roti sendiri di rumah, dapat menjadi alternatif yang lebih sehat. (rdr/klikdokter)

















