Evaluasi yang dilakukan oleh Badan Geologi pada periode 16 hingga 30 April 2025 menyebutkan bahwa aktivitas Gunung Marapi bersifat fluktuatif dan belum menunjukkan pola konsisten jangka panjang. Laju emisi gas SO2 yang terukur melalui satelit Sentinel pun tergolong rendah.
Namun, potensi erupsi masih tetap ada sebagai bentuk pelepasan akumulasi tekanan magma yang terjadi di kedalaman gunung. Saat ini, status Gunung Marapi ditetapkan pada level Waspada (Level II). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan sejumlah rekomendasi untuk masyarakat, termasuk larangan beraktivitas di dalam radius 3 kilometer dari Kawah Verbeek.
Selain itu, PVMBG mengingatkan akan potensi lahar dingin, terutama di sepanjang aliran sungai yang berhulu di Gunung Marapi, terutama saat hujan atau musim hujan. Masyarakat juga diminta menggunakan masker saat terjadi hujan abu guna menghindari gangguan saluran pernapasan. (rdr/ant)

















