Akibat insiden tersebut, PSSI harus membayar denda sekitar Rp400 juta dan mengurangi 15 persen kursi penonton pada pertandingan kandang selanjutnya.
FIFA juga memberikan opsi agar kursi yang dikurangi tersebut dapat diisi oleh komunitas anti-diskriminasi atau kelompok khusus, seperti keluarga, pelajar, atau perempuan, dengan syarat mereka memajang spanduk anti-diskriminasi.
FIFA mengharapkan PSSI menyusun rencana komprehensif untuk melawan diskriminasi dalam sepak bola. “Sanksi ini merupakan pembelajaran agar suporter tidak melakukan tindakan yang berhubungan dengan ujaran kebencian, rasisme, atau xenofobia,” jelas Arya.
PSSI akan menerapkan hukuman ini saat Indonesia menjamu China pada 5 Juni 2025 di Stadion GBK, Jakarta, pada laga kesembilan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026. (rdr/ant)

















