Ia juga mengingatkan pentingnya efisiensi layanan one stop service agar jamaah tidak menunggu terlalu lama, apalagi dalam kondisi berdiri. Petugas diminta untuk memprioritaskan jamaah lansia dan kelompok rentan.
“Jamaah lansia, disabilitas, dan berisiko tinggi harus mendapat perlakuan khusus. Itu prioritas,” tegasnya.
Sebagai upaya identifikasi cepat, panitia diminta segera memasang kokarde atau tanda pengenal khusus pada jamaah lansia dan disabilitas sejak tiba di Embarkasi Padang.
Selain itu, Kanwil Kemenag juga meminta Unit Pelaksana Teknis Asrama Haji Padang untuk menyesuaikan suhu ruangan. Dengan jumlah jamaah yang mencapai lebih dari 400 orang per kloter, pengaturan suhu yang tepat penting agar jamaah tidak kelelahan karena udara panas.
“Jangan sampai mereka kepanasan di dalam ruangan. Ini menyangkut kenyamanan dan stamina calon jamaah haji,” tutup Mahyudin. (rdr/ant)

















