Selain itu, kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga menyumbang inflasi terbesar yakni 1,95 persen (mtm) dengan andil 0,66 persen. Lonjakan harga cabai merah (23,03 persen) dan bawang merah (11,10 persen) terjadi karena peningkatan permintaan saat Idul Fitri di tengah pasokan yang terbatas.
Namun, inflasi lebih lanjut tertahan oleh deflasi sejumlah komoditas seperti daging ayam ras, beras, cabai rawit, dan cabai hijau, seiring masuknya masa panen dari sentra produksi.
Secara tahunan (year-on-year/yoy), Sumbar mencatat inflasi sebesar 2,38 persen pada April 2025.
Untuk menekan inflasi ke depan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumbar akan terus memperkuat koordinasi dan sinergi, menjaga pasokan pangan strategis, melakukan operasi pasar, dan mendorong diversifikasi konsumsi pangan. (rdr/ant)

















