Sejalan dengan itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumbar, Mohamad Abdul Majid Ikram, memperkirakan proyek strategis ini akan memberikan dorongan langsung terhadap pertumbuhan ekonomi daerah pada semester II tahun 2025.
“Peletakan batu pertama sudah dilakukan. Harapannya, mulai semester II tahun depan, pertumbuhan ekonomi Sumbar akan menunjukkan tren positif,” ujar Majid.
Proyek jalan layang ini dibangun dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Pada tahap pertama, jalan sepanjang 2,7 kilometer dibangun dengan anggaran Rp2,8 triliun. Sementara tahap kedua direncanakan sepanjang hampir sama, dengan anggaran sekitar Rp3 triliun.
“Kami perkirakan pada Juni 2025 akan mulai terlihat pergerakan ekonomi, terutama di pertengahan kuartal II hingga kuartal IV,” tambah Majid. (rdr/ant)

















