“Kelayakan armada harus menjadi prioritas utama, Dishub dan BPTD kita minta agar lebih mengoptimalkan pengawasan,” tegasnya.
Kecelakaan yang melibatkan bus ALS rute Medan–Jakarta ini terjadi saat kendaraan melaju dari arah Bukittinggi menuju Kota Padang Panjang.
Dugaan awal menyebutkan kecelakaan disebabkan hilangnya fungsi pengereman, hingga menyebabkan bus terguling di tikungan menurun dekat terminal.
Berdasarkan data sementara, insiden tragis ini telah merenggut 12 nyawa. Sementara itu, sebanyak 22 penumpang lainnya mengalami luka-luka dan telah dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan medis.
Proses evakuasi seluruh korban dinyatakan telah selesai dilakukan oleh tim gabungan dari kepolisian, pemadam kebakaran, dan relawan. (rdr/adpsb/bud)

















