Eka berharap, kebutuhan anggaran untuk pembangunan sabo dam ini dapat dibantu oleh anggota DPR RI Andre Rosiade dan juga Zigo Rolanda. “Mohon dukungannya dari anggota DPR untuk tambahan anggarannya. Ada pak Zigo dan pak Andre yang memperjuangkan Tanah Datar agar sabo damnya segera dibangun,” pungkas Eka.
Gubernur Sumbar Mahyeldi, membenarkan jika potensi banjir lahar dingin susulan masih tinggi. Apalagi masih ada sekitar 1 juta kubik material vulkanik yang bisa saja turun melalui aliran sungai saat hujan lebat terjadi. Karena itu, Buya meminta dukungan dari semua pihak terutama anggota DPR RI Andre Rosiade dan Zigo Rolanda membantu memperjuangkan anggaran untuk pembangunan sabo dam ini.
“Curah hujan di Sumbar ini cukup tinggi, curah hujan tinggi ini dikhawatirkan akan membawa turun 1 juta kubik material vulkanik yang ada di Marapi. Saya mohon dukungan dari pak Zigo dan pak Andre,” harap Buya.
Menteri PU Dody Hanggodo meminta pembangunan sabo dam ini dipercepat, mengingat potensi ancaman banjir lahar susulan masih sangat tinggi. Ia juga meminta anggota DPR RI Andre Rosiade dan Zigo Rolanda memperjuangkan penambahan anggaran untuk pembangunan sabo dam ini.
“Kita minta tolong ke pak Andre dan pak Zigo agar anggaran untuk pengadaan sambo dam ini ditambah. Semua sudah siap, lahan sudah, desain juga sudah. Ini segera kita eksekusi, tahun ini bisa jalan,” tuturnya.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatra V Padang Naryo Widodo menyebut, pembangunan untuk satu sabo dam dibutuhkan anggaran sekitar Rp25 miliar. Untuk tahap awal akan dibangun sebanyak 9 sabo dam, tiga di Kabupaten Agam dan enam lagi di Kabupaten Tanah Datar. “Dimulai tahun 2025 sampai 2027, dilakukan secara multiyears,” sebutnya.
Ia menjelaskan, dengan pembangunan sabo dam ini akan melindungi 9 ribuan hektare (Ha) lahan pertanian dan 37 ribu jiwa penduduk yang terdampak banjir lahar dingin Marapi. “Semoga bisa dibantu dalam penganggarannya di pusat,” katanya. (rdr)

















